Total Tayangan Halaman

Rabu, 04 Desember 2013

Jangan Bunuh Suami Anda (Nuansa Adven Kristiani)


JANGAN BUNUH SUAMI ANDA


Sebab itu, saudara-saudaraku, kamu juga telah mati bagi hukum Taurat oleh tubuh Kristus, supaya kamu menjadi milik orang lain, yaitu milik Dia, yang telah 
dibangkitkan dari antara orang mati. (Roma 7 : 4)
=====================

Suatu kali ada seorang wanita yang menikah dengan pria yang sangat rapi, teratur dan menuntut kesempurnaan. Menyedihkan sekali. Mulanya wanita itu berpikir bahwa segalanya akan berangsur-angsur membaik, tetapi semakin lama dia sadar bahwa tidak mungkin membuat suaminya senang dan puas. Jika kentang yang dibelinya agak kecoklatan, suaminya akan mengamuk. Jika rumah kurang rapi, dia akan marah besar. Tuntutannya akan kesempurnaan membuat sang istri repot memikirkan bagaimana menghadapi semua ini, lalu dia mulai memikirkan jalan keluarnya. Dia telah bersumpah bahwa dia akan hidup bersama suaminya “sampai kematian memisahkan kita”. Sementara suaminya sedang pulas tidur di sisinya, dia pun berpikir, “akh,, betapa mudahnya untuk….tapi, akh”, hal itu tidak mungkin dilakukannya. Atau, pikirnya, mungkin lebih baik dia saja yang mati. Akan tetapi bunuh diri pun tidak lebih baik dari pada tetap hidup dan mendampingi suami macam ini. Tetapi kemudian dia menyadari bahwa lebih baik dia mati, jadi dapat terlepas dari belenggu pernikahan yang tidak menyenangkan ini, tapi kemudian dia hidup kembali supaya dapat menikah dengan pria lain.
Mengertikah anda makna dari perumpamaan ini? Pernahkah anda membaca kisah seperti ini dalam Alkitab? Kisahnya terdapat di Roma 7. Tidak seorang pun suka membunuh dirinya sendiri, tetapi banyak orang telah melakukannya. Jika anda mau bunuh diri, anda dapat melompat dari gedung yang tinggi, anda dapat menembak kepala sendiri, atau minum obat secara berlebihan. Akan tetapi anda tidak dapat menyalibkan diri sendiri. Anda memerlukan bantuan orang lain untuk melakukannya. Roma 7 berbicara mengenai suami yang menuntu kesempurnaan – yaitu hukum. Hukum itu mengatakan bahwa kita tidak boleh melakukan ini atau itu. Pada saat yang sama itu tidak memberi batasan sejauh mana kita harus sempurna. Jalan keluarnya adalah dengan cara mati. Anda dapat mati terhadap manusia lama. Yesus memungkinkan hal ini jika kita mau mati bersama Dia, dikubur bersama Dia, kita akan bangkit kembali untuk berjalan bersama Dia dalam hidup baru. Itulah yang dilambangkan oleh baptisan.
Yesus telah menawarkan suatu hidup baru jika kita menerima pengorbanan-Nya bagi kita di kayu salib, dan membiarkan manusia kita yang lama itu mati. Pada hari ini kita memiliki pilihan untuk bangkit kembali, untuk berjalan bersama Dia dalam kebebasan dan kedamaian.

Tuhan Yesus Memberkati ……………….


===========================================



Tidak ada komentar:

Posting Komentar